Aruna, Jakarta – Makan ikan itu sehat. Ikan menjadi salah satu pilihan utama dalam menu santapan masyarakat Indonesia. Mulai dari masyarakat di pedesaan hingga di perkotaan terbiasa untuk menyajikan ikan dalam menu sehari-hari. Tidak hanya karena rasanya yang nikmat dan juga mudah untuk diolah, tapi ikan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi bagi tubuh kita. Mengapa ikan masuk dalam kategori makanan sehat atau makanan bergizi?
Ikan merupakan makanan sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan, ikan mengandung protein yang berkualitas tinggi. Ikan mengandung 18% protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu proses memasak. Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serelia dikacang-kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur. Protein yang ada pada ikan juga sangat mudah dicerna, sehingga baik untuk dikonsumsi balita yang sistem pencernaannya belum sesempurna orang dewasa. Komposisi asam amino yang terkandung di protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lainnya, salah satunya taurin, sangat bermanfaat bagi ibu hamil untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
Kandungan lemak pada ikan sekitar 1-20% yang mudah dicerna langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Macam-macam ikan mengandung jumlah lemak yang berbeda-beda. Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak jenuh, sangat bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar kolesterol. Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti Salmon, tuna, sarden, dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung dalam asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari kelompok ini adalah asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA), yang mana keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol dalam darah dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sikecil.
Di masa pertumbuhan anak-anak wajib untuk mengkonsumsi ikan, karena kandungan gizinya yang tinggi dan bermacam-macam dapat membantu tumbuh kembang anak-anak sedari dini. Vitamin yang terkandung pada ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, B6, dan B12. Vitamin A yang terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat untuk mencegah kebutaan pada anak. Vitamin D didapatkan dari daging ikan, telur, dan minyak hati ikan. Vitamin D ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang. Sedangkan Vitamin B6 membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf. Vitamin B12 bermanfaat dalam pembentukan sel-sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf.
Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama dengan yang terkandung pada susu seperti kalsium, phospor, yang lebih tinggi dibandingkan susu. Kandungan mineral yang ada pada ikan terdiri dari, zat besi, Yodium, Selenium, Seng, dan Flour. Zat besi jauh lebih mudah diserap tubuh daripada sumber lainnya, manfaatnya untuk mencegah terjadinya anemia. Yodium bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit gondok serta hambatan pertumbuhan pada anak, bahkan juga kecerdasannya. Selenium berperan untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, kandungan antioksidan juga bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner. Seng membantu kerja enzim dan hormone. Sedangkan flour untuk menguatkan serta menyehatkan gigi si kecil.
Banyaknya gizi yang terkandung pada ikan, itulah alasan mengapa ikan dianggap sebagai makanan sehat dan bergizi serta dianggap sebagai makanan untuk kecerdasan. Maka sangat dianjurkan bagi ibu hamil dan anak-anak dalam masa pertumbuhan untuk banyak mengkonsumsi ikan. Budayakan kepada anak sedari dini untuk gemar makan ikan agar terbiasa hingga dewasa. Sajikan ikan sebagai menu utama sehari-hari dengan variasi dalam pengolahannya. Ayo, tingkatkan gemar makan ikan sedari dini karena makan ikan itu sehat.
Jalesveva Jayamahe.
Photo by Markus Winkler from Pexels